Daya kejut rem depan mendadak mampu membuat limbung body belakang. Disinilah rear brake dibutuhkan untuk menetralisir. Jika tidak…dengan pressure yang mencapai dua kali lipat, grip depan mempunyai resiko lost contact seandainya permukaan aspal atau trek kurang bagus. Nihilnya rem belakang juga akan membuat beban perangkat yang IWB sebutkan bekerja lebih keras akibat konsentrasi gaya G hanya ditanggung satu titik saja. Padahal dengan hadirnya rear brake…bakal mampu memecah gaya gravitasi yang mendera kuda besi. Itu semua belum termasuk karet bundar yang mencengkeram permukaan aspal!!. Maksude??…
Tren perasaan makin nyleneh aja brosis. Ketika ban cacing dihujat, dimaki dihina dan dicibir….kini malah ada gaya nyleneh model baru. Style yang dipikir keren dan gaul…..tapi ngawur tenan. Btw apanya yang bikin gaul yak???
IWB mendapatkan informasi bahwa dibeberapa daerah saat ini sedang ngetrend motor tanpa rem belakang. Hal ini cukup mengagetkan mengingat perangkat tersebut adalah alat vital keamanan. Kenapa? jangan pernah remehkan rem belakang bro. Kendati mendapatkan porsi sedikit (antara 25-30%) rear brake membantu menstabilkan kendaraan ketika terjadi dorongan gravitasi. Pada saat braking normal….pressure terbesar diderita komstir, suspensi, poros roda serta seluruh komponen kaki-kaki bagian depan. Mungkin efek tanpa rem belakang tidak akan terlalu terasa. Namun jika terjadi panic brake, ceritanya bakal berbeda!!…
Praktis sampeyan hanya mengandalkan cengkraman satu roda untuk menghentikan laju kendaraan. lawong belakang terus gelinding!!. Kerugian lain….komstir cepat brodol akibat beban yang ditanggung diluar kewajaran. Beberapa alasan teknis tersebut diluar analisa beban pengendara. Semakin gambot bobot sampeyan, maka makin besar resiko yang dihadapi. Keamanan diujung tanduk….nyawa menjadi taruhannya!!!. Masih ngotot mengejar gaul???? banyak cara positif untuk melakukannya…...
source : iwanbanaran.com
0 comments:
Posting Komentar