Puas sudah mengekplorasi kehandalan Ninja 150 L. Berbagai kondisi IWB lalui, mulai dari rute lancar, macet parah….panas yang menyengat hingga cuaca dinginnya tengah malam Jakarta-Depok. Semua terkupas habis tanpa sisa. Namun, dari sekian respon yang ditunjukkan, satu yang menarik perhatian IWB yakni kestabilan. Yup…untuk ukuran naked bike, motor ini begitu anteng diajak lari hingga 160km/jam (speedo) tanpa goyang atau ngambang. Padahal kalau boleh jujur….ban yang disematkan jauh dari memadai!!
KMI hanya membekali siSKIP engine dengan ban tube type IRC NR25 berukuran 2.75-17 (depan) dan belakang 3.00-18. Karet bundar tersebut identik dengan yang dipakai oleh Honda Megapro lawas IWB dulu. So dalam pandangan pribadi….sebenarnya kompon serta tipe ban lebih cocok untuk turing bike ketimbang pure motorsport seperti Ninja 150L yang agresif dan liar. Makanya dalam beberapa kasus….khususnya “panic brake”, ban terasa kedodoran (ngesot) tidak mampu melayani kehandalan rem. Untungnya…kekurangan performa ban tertutupi oleh sasis racikan Kawasaki. Mau sampeyan geber hingga batas kecepatan, stang tetap anteng. Hempasan angin dari depan dibelah sempurna tidak ada keluhan. Suatu demonstrasi mengherankan jika kita menilik ban yang disandang. Faktor itulah yang menggelitik IWB untuk coba menganalisa…
Ninja150L memang paket yang sempurna. Insinyur Kawasaki sudah memperhitungkan sedemikian rupa meracik frame handal dalam meredam liarnya accelerasi 2 stroke engine. Tidak ada yang bisa mengingkari rigid-nya sasis ditambah suspensi monoshok Uni-Trak membuat rebound smooth dan halus walau pada kecepatan diatas 100km/jam sekalipun. Sumbangsih wheelbase yang mencapai 1.303mm juga turut andil handling Ninja. Tapi…sebenarnya ada satu yang mempengaruhi secara signifikan kestabilan motor berbanderol 25jutaan ini ketika kita pacu pada kecepatan tinggi. Opo kuwi?? yakni distribution weight!!….
.
Yup….porsi bobot bagian depan menjadi kunci lain diluar yang telah kita sebutkan tadi. Insinyur geng ijo sepertinya berusaha agar ketika digeber pada high speed….ban depan tetap nancap diaspal. Hal ini memungkinkan jika mereka mampu mengatur distribusi berat sedemikian rupa. Sebagai informasi, makin kencang motor kita pacu….maka pada titik tertentu kendaraan akan terangkat beberapa milimeter dari seharusnya. Hal itu akan terus bertambah seiring speed dinaikkan. Efeknya….tapak ban yang bersinggungan keaspal bakal berkurang. Makanya jangan heran handling motor biasanya akan ngedrop ketika kita pacu pada kecepatan tinggi. Hebatnya…penurunan kestabilan tidak terlalu terasa pada Ninja 150L. Kenapa??…
Sisi depan mendapatkan porsi lebih dari segi bobot. Monggo sampeyan perhatikan dengan seksama……rasakan ketika kita menuntun motor ini, antep dibagian depan. Selain konstruksi itu sendiri, lingkar pelk juga dibuat untuk mendukung tujuan tersebut. Insinyur Kawasaki membekali pelk depan 17 inch dan belakang 18 inch….cukup unik. Dan tentu saja semua bukan tanpa maksud kecuali mendapatkan downforce maksimum. Sebuah langkah brilian yang diaplikasikan kemotor produksi massal. Lho terus kenapa motor lain tidak mengikuti langkah serupa agar handling seperti Ninja 150L??….
Tidak sesederhana itu. Konstruksi merupakan satu paket komplit tak terpisahkan. Disana ada perhitungan jlimet yang hanya diketahui oleh para insinyur masing-masing pabrikan. Terbukti IWB pernah mengaplikasikan pelk berbeda ukuran keMegy lawas, hasilnya kontrol malah mawut ora karu-karuan . So….kenapa Ninja 150L begitu stabil?? distribution weight adalah kunci lain diluar kehandalan sasis serta suspensi itu sendiri. No doubt!!...
source :iwanbanaran.com
0 comments:
Posting Komentar